Mengapa harus mencoba menjadi “backpacker”?
Category : Uncategorized
By: Ihsanul Afwan, Antropologi UI 2013
Backpacker selama ini identik dengan “biaya murah” bepergian keluar kota atau negeri. Tetapi, terlepas dari konotasi yang bagi sebagian orang negative itu, ada hal lain yang harus kamu tahu tentang backpacker. Backpacker tidaklah semata-mata untuk mendapat biaya murah dalam bepergian. Jauh dari hal tersebut, menjadi backpacker mengajarkan kita banyak hal, salah satunya “pengalaman”. Pengalaman tidak akan didapat jika traveling ala turis menggunakan jasa travel. Kebanyakan travel menawarkan service yang “memanjakan” peserta nya. Mulai dari antar jemput bandara, menggunakan bus sewaan, dan segala hal instan yang tinggal kamu rasakan.
Umumnya agen travel menawarkan objek wisata yang glamour, mudah dijangkau, dan cenderung membawa peserta pada objek yang memang sudah menjadi tujuan turis. Padahal banyak destinasi lain yang layak dikunjungi karena memberi suasana berbeda. Menjadi backpacker membuat kamu bebas berinteraksi dengan native people, menggunakan transportasi setempat, tawar menawar dengan pedagang lokal dan lain sebagainya. Berdesakan di dalam transportasi umum seperti bus memberikan sensasi sendiri, ketinggalan kereta karena terlambat beberapa menit mengajarkan untuk menghargai waktu, susah payah mencari makanan halal untuk menjaga iman, berkenalan dengan teman baru dari berbagai negara karena berada pada penginapan yang sama, dan banyak pengalaman lain akan datang sendiri jika bepergian menjadi backpacker.
Setelah mengetahui keuntungan menjadi backpacker, mungkin keinginan untuk mengunjungi tempat tempat eksotis ala backpacker sudah ada, tetapi terbentur masalah bahasa dan pengalaman yang masih kurang. Harus diakui, bagi yang belum pernah berkunjung ke tempat tersebut memang akan sedikit berat. Selalu terdapat kemungkinan kena tipu, tersasar, dicopet, dan banyak masalah lain. Belum lagi harus mengurus pembelian tiket pesawat, hotel, dan transportasi sendiri. Tidak semua orang memiliki waktu untuk hal tersebut sehingga membuat banyak orang mengurungkan niatnya dan memilih menggunakan jasa travel yang mahal.
Berangkat dari masalah itu, saya dan kedua teman saya Faris dan Facil dari jurusan Kriminologi UI yang juga merupakan backpacker ingin membantu mewujudkan dan memberi pengalaman mengesankan kepada banyak orang yang ingin berlibur ke luar negeri. Kami mendirikan Travelia Indonesia, sebuah agen perjalanan yang memadukan konsep backpacker dan tour ala travel. Peserta akan dibawa berlibur ke tempat- tempat “seksi” yang sejatinya hanya bisa didapat jika berlibur tanpa tour travel, tanpa harus ribet mengurus tiket dan itinerary; serta takut menghadapi kendala bahasa dan pemandu wisata yang tidak di dapat jika menjadi backpacker. Singkatnya, hal positif dari backpacker (pengalaman) dipadukan dengan hal positif dari tour travel (pelayanan).
Travelia membuat anda dapat berlibur dengan biaya hemat, tetapi tetap dengan pelayanan yang hebat, sebuah hal yang tidak akan didapat jika menjadi backpacker maupun berlibur dengan agen travel lain. Karena travelia, adalah backpacker’s tour partner.
Tertartik untuk mengikuti paket wisata travelia? Hubungi kontak berikut untuk info lanjut :
Phone Number :+6281388648176 (Faris) / +6285314320666 (Sanul)
Email :travelia.iagroup@gmail.com
Line : @xfb8797p
WA : +6281388648176 /+6285314320666
Instagram : @Travelia_ID
Twitter : @Travelia_ID
Website : travelia-id.com